Rabbani

Setelah beberapa hari berada di Bandung, saia benarbenar mengalami metamorfosis yang Luaaaaaarrrr biasa!! Ok, tampak lebay memang. Mari kita ulangi,

luar biasa.!

Dan adapun mengapa saia bisa berasumsi seperti ini tak lain tak bukan karena si saia yang selama ini terkenal pemalastukangtidur tibatiba berubah menjadi sosok manusia yang super sibuk sampaisampai mandi pun adalah hal yang sangat istimewa untuk orang se sibuk saia. Dari sekian banyak kesibukan saia, beberapa memang tak pantas di ceritakan dan beberapa lainnya sangat asik di bicarakan untuk sekedar teman ngabuburit menunggu magrib.



Sebagai seorang muslim, oh mari kita ralat. Sebagai seorang lelaki berKTP islam, saia berniat sekali ingin ikut serta menyemarakkan Ramadhan terlebihlebih halhal yang memang tak terlalu membutuhkan pemahaman Agama yang dalam. Seperti mengenakan baju muslim misalnya. karena ternyata hanya segelintir lakilaki yang bangga mengenakan baju muslim ketika masuk masjid. Dan si saia, Yayan Nugraha ini Alhamdulilahirabilamin termasuk dari segelintir tersebut. Sungguh beruntung. Patut di banggakan, dan layak sekali mendapat pengahargaan. Hanya saja yang menjadi sedikit cela, si koko baju saia itu, yang cuman satusatunya itu, entah di mana saiah menyimpannya.

Euuuu.,,

Saking sibuknya, maap ko.!

Dengan semangat menggebu pergilah saia ke Rabbani di jl.dipatiukur, dan inilah pangkal masalah dari semuah ini, si saia yang memang awam halhal yang berbau trend muslim begitu tercengang ketika berada di sanah. Oh, tak dinyanya tak disangka begitu banyak gadis gadis di sanah, enak dipandang, bahkan sebagian begitu sedap tanpa MSG, tak seperti gadisgadis yang saia lihat d Mall Mall dengan dandanan can you see, terlalu banyak MSG teman saia bilang. Beberapa menit saia sempat terbengongbengong merasa tersesat di jalan yang benar. "ini mana ikhwannya??" saia merasa seperti masuk ke toko pakaian dalam wanita, dimanamana akhwat semuah. Karena malu bertanya sesat di jalan, bertanyalah saia pada seorang akhwat disanah yang entah pegawai toko apa bukan.

si kasep : "mbak, baju koko dmana?"
xxxxz : "maksud kamu?"
si kasep : "baju muslim mbak?"
xxxxz : " xxxyyyzzz " cerocos si embak yang ternyata pembeli juga seperti saia. Merasa iman menebal karena malu di latari tawa cekikik yang ternyata itulah penjaga tokonya saia pun ber ' was wes woy ' pada si embak lalu permisi pamit.

' Malu Bertanya Sesat Di Jalan, Asal Bertanya Malu Sepanjang Jalan ' -con-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

radio

Photobucket